Jurnal Agriness
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes
<p>Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi <a class="mw-redirect" title="Karya Tulis Ilmiah" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_Tulis_Ilmiah">karya tulis ilmiah (KTI)</a>. Jurnal ilmiah berbentuk kumpulan <a title="Artikel" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Artikel">artikel</a> <a title="Karya ilmiah" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah">karya ilmiah</a> yang didahului dengan proses <a title="Penelaahan sejawat ilmiah" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penelaahan_sejawat_ilmiah">penelaahan sejawat</a> untuk mendapatkan objektivitas setinggi mungkin</p>Universitas Negeri Padangen-USJurnal Agriness2987-9019SEKOLAH LAPANGAN INTEGRATED PARTICIPATORY DEVELOPMENT MANAGEMENT OF IRRIGATION PROJECT (IPDMIP) PADI SAWAH WILAYAH BINAAN NAGARI KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/31
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi pertanian berkelanjutan melalui sekolah lapangan IPDMIP di Nagari Koto Baru, Kabupaten Sijunjung. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, parsipasi aktif serta dokumentasi pada bulan September 2022. IPDMIP dirancang untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengurangi kemiskinan di pedesaan, mempromosikan kesetaraan gender dan meningkatkan gizi Nagari Koto Baru. Dengan sekolah lapangan IPDMIP dapat mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan nilai pertanian irigasi berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan sumber penghidupan di Nagari Koto Baru, Kabupaten Sijunjung</p>Meri SilfiaRoni JarlisJuli SupriyantiFildza Arief SyuhadaAndi Alatas
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-062024-11-062210.24036/agrnes.v2i2.31Pengaplikasian Pestisida Nabati Kulit Bawang Merah Pada Tanaman Cabai (Capsicum Frutescens) Di CV. Faruq Farm Payakumbuh
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/42
<p>Cabe rawit atau <em>Capsicum frutescens</em> adalah tanaman yang sangat populer di seluruh dunia. Dalam upaya peningkatan produksi cabe rawit, salah satu kendala yang sering ditemui yaitu adanya serangan oleh berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT), yang salah satu diantaranya adalah hama kutu kebul. Hama kutu kebul umumnya hidup di bawah permukaan daun. Daun yang diserang hama ini akan menggulung, bentuknya tidak normal, kerdil dan keriting. Hama ini dapat menjadi vektor virus. Salah satu cara yang dilakukan dalam upaya pengendalian hama pada tanaman cabai yaitu dengan mengaplikasikan pestisida nabati dari limbah kulit bawang merah. Pembuatan pestisida nabati kulit bawang merah sangatlah mudah yaitu mencampurkan kulit bawang merah dan air dengan perbandingan 1:1 kemudian ditambahkan deterjen secukupnya untuk dijadikan sebagai perekat kemudian diamkan selama 24 jam. Pengaplikasian pestisida nabati kulit bawang merah dapat dilakukan dengan cara melarutkan 300ml pestisida nabati kulit bawang merah ke dalam 15 l air kemudian disemprotkan ke seluruh bagian daun yang terserang oleh kutu kebul. Pengamatan dilakukan setelah penyemprotan pestisida nabati kulit bawang merah. Hasil perlakuan menunjukkan petisida nabati kulit bawang merah efektif untuk membasmi kutu kebul pada tanaman cabai rawit.</p>Rini NoviaJuli SupriyantiFildza Arief SyuhadaVivi Hendrita
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-042024-11-042210.24036/agrnes.v2i2.42PERBANDINGAN BUDIDAYA VARIETAS LAMPAI KUNING DAN VARIETAS LAMPAI SIRANDAH DI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SIJUNJUNG
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/37
<p>Produksi pangan tidak merata menurut tempat, juga tidak merata menurut waktu, produksi pertanian khsususnya produksi padi padian setiap tahun selalu berfluktuasi, dipengaruhi oleh kondisi cuaca, serangan hama dan penyakit tanaman, bencana alam. Informasi tentang kultur teknis tersebut sangat dibutuhkan dalam usahatani dari masing-masing varietas yang diusahakan petani sehingga dapat berjalan dengan baik dan benar dan juga perlunya melihat bagaimana budidaya dalam usaha tani varietas lampai kuning dan lampai sirandah. Dengan demikian, Tujuan dari pengamatan tersebut adalah perbandingan budidaya varietas lampai kuning dan varietas lampai sirandah di Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung. Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dan Observasi. Pelaksanaan dilakukan di Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Keunggulan yang dipunyai padi varietas Lampai Kuning ini yaitu adaptasi pada elevasi dataran sedang-rendah, potensi hasil lebih tinggi yakni 6,58 ton/ha, anakan produktif 21,78 batang/rumpun, mempunyai warna beras yang putih dan aroma yang sangat harum sehingga banyak disukai oleh masyarakat. budidaya padi varietas lampai kuniang ini petani memiliki beberapa permasalahan, yaitu padi varietas lampai kuniang ini memiliki gabah isi permalai yang kurang maksimal, jumlah anakan perumpun yang sedikit, umur panen yang cukup lama, rata-rata hasil yang kurang memuaskan, pengetahuan petani minim dan tanaman yang terlalu tinggi. Keunggulan lampai sirandah yakni memiliki tinggi tanaman lebih pendek dan tahan rebah. Sementara rasa nasi dan aromanya sama seperti varietas lampai kunung yakni aromatik dan harga jualnya lebih tinggi</p>Budi warmanSanti Diana PutriNoni Novarista
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-132024-11-132210.24036/agrnes.v2i2.37Analisis Pendapatan Petani Karet di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/54
<p>Karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, batang tanaman mengandung getah yang dinamakan <em>lateks</em>. Karet adalah salah satu komoditas perkebunan dengan nilai ekonomi tinggi, serta salah satu komoditas perkebunan yang paling banyak di budidayakan sebagai sumber pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan petani karet dan besar keuntungan dari usahatani karet, penelitian ini diambil dari 2 nagari yang ada di kecamatan Sumpur Kudus yaitu Nagari Silantai dan Nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalaui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari sumber tidak langsung yaitu dari badan pusat statistik. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani karet di Nagari Silantai dan Sumpur Kudus dengan total 43 orang. Penentuan sampel dilakukan menggunakan <em>Stratified Random Sampling</em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan rata-rata petani karet di Nagari Silantai dan Sumpur Kudus adalah sebesar 56.347.488/petani/tahun. Adapun total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 750.000,-/petani/tahun. Dengan nilai R/C Ratio petani karet di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung >1, artinya usahatani tersebut layak untuk dikembangkan dan menguntungkan serta menyoroti berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas dan pendapatan</p>Fauri Okta SaputraFildza Arief SyuhadaJuli SupriyantiAndi AlatasRoni JarlisVivi Hendrita
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-182024-11-182210.24036/agrnes.v2i2.54MEKANISME PENYALURAN PROGRAM RDKK (RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK) OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KECAMATAN KOTO VII
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/29
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menggali mekanisme penyaluran program Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Koto VII pada setiap kelompok tani yang berada di Kecamatan Koto VII. Metode penelitain dilakukan dengan cara observasi, survey lapangan, wawancara serta dokumentasi pada September hingga Oktober tahun 2021. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dirancang oleh pemerintahan untuk meningkatkan produktivitas bidang pertanian terutama pada tanaman pangan padi, untuk mendukung hal tersebut pemerintahan membetikan program pupuk bersubsid. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Koto VII itu sendiri merupakan lembaga pertanian yang berada dibawah dinas pertanian Kabupaten Sijunjung. Dalam hal ini Kecamatan Koto VII menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Sijunjung yang menjalankan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) guna mendorong kesejahteraan petani dan terhindar dari kesenjangan dalam memperoleh pupuk.</p>Alma SefrinaRoni JarlisFildza Arief Syuhada
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-042024-11-0422TEKNIK PENGAMBILAN UBINAN PADA PADI SAWAH DI NAGARI TARATAK BARU KECAMATAN TANJUNG GADANG
https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/view/41
<p>materi ubinan sangat dibutuhkan dalam lingkungan pertanian karena sangat berpengaruh untuk menentukan jumlah hasil panen padi dengan cara pengambilan sampel. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di BPP Tanjung Gadang menggunakan beberapa metode yaitu observasi, praktek lapangan dan studi literatur. Pemanenan merupakan salah satu cara untuk memperkirakan jumlah produksi padi melalui pengambilan sampel, pengukuran dan penimbangan. Caranya, titik sampel diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m2 kemudian hasilnya ditimbang dengan tujuan untuk memperkirakan hasil produksi padi pada periode tersebut dan agar petani tidak tertipu dengan sistem jual beli yang hanya memperkirakan harga perluasan wilayah.</p>Rama DiaRoni JarlisVivi HendritaJuli Supriyanti
Copyright (c) 2024 Jurnal Agriness
2024-11-092024-11-092210.24036/agrnes.v2i2.41